06 April 2023
Last Updated: 05 August 2023

Paskah tahun ini menjelang berbarengan dengan dipanggilnya para pimpinan Bala Keselamatan dari seluruh dunia untuk memilih seorang Jenderal yang baru. Hak istimewa untuk mengemban tanggung jawab sebagai pemimpin internasional akan segera berakhir bagi Komisioner Rosalie dan saya, dan kami berupaya untuk menyelesaikan apa yang sejak awal telah kami rencanakan. Tak lama lagi kami akan mengatakan, ‘Sudah selesai’

Sebab itu, pada waktu saya merenungkan Paskah, saya teringat pada perkataan Yesus di atas kayu salib: ‘Sudah selesai’. Namun, betapa jauh lebih dalam makna dari kata-kata yang Yesus ucapkan seperti tercatat dalam Yohanes 19:30. Kehidupan dan pelayanan-Nya di bumi – kehidupan yang terbesar dari seluruh kehidupan manusia dan pelayanan yang paling jauh jangkauannya – itu sudah selesai. 

Sudah selesai.

Tetapi perkataan ‘Sudah selesai’ memiliki makna yang lebih dalam saat kita merenungkan bahwa Yesus memperkatakannya dalam bahasa-Nya sendiri, bahasa Aram, di mana kata-kata yang Dia gunakan menyatakan penyerahan total – sudah selesai sebelum Dia mati. Di dalam Kristus, Allah yang tidak bisa mati oleh keinginan-Nya sendiri dan secara mutlak tunduk menjadi manusia. Dalam pelaksanaannya, Dia mengalami sendiri kepedihan, penderitaan, dan kematian. Paulus menggemakan perkataan ini dalam Filipi 2:5-8 pada waktu dia menulis, ‘Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.’ Yesus mengenakan pakaian kemanusiaan kita. Dia mengerti kita. Dia mengalami sendiri sampai ke peringkat yang paling ekstrem, eksekusi publik dengan segala kehinaan-Nya. Identifikasi-Nya untuk menjalani pengalaman menjadi manusia – termasuk kepedihan, penderitaan, dan kematian – sudah selesai. 

Sudah selesai.

Pada waktu Yohanes kemudian menuliskan kitab Injilnya dalam bahasa Yunani, ia mencatat ‘Sudah selesai’ sebagai perkataan Yesus yang terakhir, dengan menggunakan kosakata dari dunia keuangan yang berarti ‘sudah dibayar lunas’. Dengan demikian penginjil mengingatkan kita bahwa, dalam penyerahan-Nya secara total, Yesus telah membayar hutang dosa seluruh umat manusia. Di kayu salib, rekening kita telah dibayar lunas. Paulus mengaitkan ‘sudah dibayar lunas’ dengan dosa-dosa kita sudah tidak lagi diperhitungkan serta penekanan penting pada rekonsiliasi melalui salib. Paulus menjelaskan hal ini dalam 2 Korintus 5:19: ‘Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka... .’ Dosa tidak lagi menjadi masalah – satu-satunya hal yang penting adalah bagaimana kita merespons Juru selamat yang sudah membayar lunas rekening kita.

Sudah selesai.

Di awal tahun ini, saya telah menegaskan ‘Tuhan satu kali dan untuk selama-lamanya’. Dalam Roma 6:10 kita membaca: ‘Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.’ Segala keperluan kita yang Tuhan penuhi dibuka dengan perjanjian yang baru, didahului dengan salib. Satu kali dan untuk selama-lamanya. Dibayar lunas. Ibrani 9:28 mengingatkan kita bahwa Kristus hanya satu kali mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang, termasuk kita, sementara Yohanes 1:29 menyatakan, ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia’. Yakni dosa saya, dan dosa Anda.  

Sudah selesai.

Dalam kebenaran Kristus mati satu kali dan untuk selama-lamanya, juga dalam kebenaran Dia hidup, dan karena Dia hidup, kita juga akan hidup. Inilah esensi pesan Paskah. Apa pun yang terjadi, kebenaran tindakan Allah atas nama kita tetap kukuh sempurna. Apa pun yang terjadi, kita aman di tangan-Nya dan sepenuhnya sadar akan pemeliharaan-Nya. Apa pun yang terjadi, kita dapat hidup ‘lebih dari pada orang-orang yang menang’ dan ‘mengalahkan dunia’, sebab anugerah-Nya cukup dan sebab Dia setia. Roma 5:8 berkata: ‘Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.’ Sudah selesai! Satu kali dan untuk selama-lamanya … dan itu mengubah segalanya.

 

Sudah selesai.

 

Komisioner Rosalie dan saya menyampaikan salam hangat Paskah.
 

 

 

 

JENDERAL BRIAN PEDDLE
PEMIMPIN INTERNATIONAL BALA KESELAMATAN

Tags: Spiritual, International, Territorial