Bala Keselamatan di Indonesia dimulai oleh dua Opsir (pendeta) berkebangsaan Belanda yaitu Staff Kapten Jacob Gerrit Brouwer dan Ensign Adolf van Emmerik. Keduanya berlayar dari Amsterdam dengan menumpang Kapal Api Soerabaja dan tiba di Tanjung Priuk, Jakarta pada tanggal 24 November 1894. Tanggal bersejarah ini kemudian dikukuhkan menjadi tanggal dimulainya Bala Keselamatan di Indonesia.

Kedua perintis diterima Gubernur Jenderal van der Wijck di istana Bogor pada tanggal 3 Desember 1894 dan disarankan agar memulai pelayanan di Purwerejo, Jawa Tengah. Kemudian keduanya tiba di kota sejuk itu tanggal 18 Desember 1894. Sesuai arti namanya Purwerejo yaitu awal kemakmuran, keduanya percaya bahwa Tuhan akan memberkati pelayanannya, membawa terang dan keselamatan Kristus kepada sesamanya di Indonesia. Keyakinannya itu menjadi kenyataan, dari waktu ke waktu pelayanan Bala Keselamatan terus berkembang dari satu daerah ke daerah lain di Indonesia.

Di Indonesia, Bala Keselamatan dimulai di Sapuran, sebuah desa sejuk yang terletak di atas ketinggian 800 m dari permukaan laut dan berada di antara Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Dari desa kecil yang berjarak 37 km dari Purwerejo ini Bala Keselamatan mengembangkan pelayanannya di Indonesia dan saat ini telah mencapai 21 propinsi, mulai dari Nangroe Aceh Darusalam sampai ke Papua. Oleh karena kehendak Tuhan dan karena masih banyaknya orang perlu diselamatkan dan ditolong, maka Bala Keselamatan akan terus melayani sampai maranatha tiba